“iPhone versus Android” Topik ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Jika kita search di Google dengan kata kunci topik di atas, maka akan muncul sebanyak 90.700.000 halaman yang memuat kata” tersebut. Hal ini menunjukkan betapa “panas”-nya persaingan di antara keduanya. Namun terlepas dari “panas”-nya persaingan tersebut, kali ini saya ingin membahas dari sisi yang berbeda, yaitu dari sisi development bisnis. Dan kebetulan pada saat ini saya sedang menghandle sekuritas (broker) maka saya lihat dari bisnis sekuritas.
Dalam sebuah bisnis sekuritas, hal yang paling utama bagi perusahaan sekuritas adalah ketepatan waktu dalam melakukan transaksi selain ketepatan analisis dalam memperkirakan progress sebuah saham. Ketepatan waktu yang saya maksud adalah tidak adanya delay dalam menerima informasi dari bursa atau lebih dikenal dengan istilah market info dan tidak adanya delay ketika melakukan transaksi di kantor atau dikenal sebagai Remote Trading. Kedua hal tersebut merupakan faktor yang sangat penting dalam pergerakan bisnis sebuah perusahaan sekuritas. Apa jadinya jika dalam melakukan sebuah transaksi pada sebuah broker itu terdapat delay misalnya 1 detik saja? Kemungkinan jika hal ini terjadi terus menerus maka klien akan berpindah ke broker yang lain. Dan apa yang akan terjadi jika market info yang diberikan berbeda 1 detik dengan pergerakan saham di Bursa Efek? Contoh ketika saham A di Bursa telah mencapai 500 namun di market info broker masih berada di posisi 490. Jika saya menjadi klien mungkin saya harus segera berpindah ke broker lain yang lebih tepat dalam melakukan transaksi atau memberi informasi saham.
Namun terlepas dari itu semua, kedua hal di atas pada awalnya memang menjadi salah satu competitive advantage dari sebuah perusahaan sekuritas, hal ini terjadi ketika bursa belum menerapkan peraturan mengenai hal ini. Namun sekarang kedua hal tersebut merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan sekuritas yang dikeluarkan oleh Bursa Efek. Tentunya ini sudah bukan menjadi salah satu competitive advantage lagi bagi sebuah broker, dibutuhkan sebuah strategi baru atau pengembangan sistem baru agar dapat menjadi competitive advantage bagi broker. Salah satunya adalah penerapan Mobile Trading.
Mobile trading jika saya dapat paparkan adalah kemudahan bagi klien untuk memantau market info ataupun melakukan transaksi melalui Mobile atau Handphone. Hal ini saya sebut sebagai competitive advantage karena belum banyak broker yang menerapkan sistem ini. Dan sehubungan dengan pembahasan kali ini mengenai iPhone vs Android maka berikut saya utarakan benchmarking keduanya melalui pendekatan SWOT Analysis.
iPhone Nama ini sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kemewahan dan berbagai kelebihan yang diberikan oleh iPhone salah satunya dari sisi multimedia, telah membuat iPhone memiliki nilai lebih di mata konsumen. Namun dibalik kelebihan tersebut terdapat beberapa kelemahan dan terkait dengan bisnis sekuritas berikut saya paparkan SWOT dari iPhone jika digunakan sebagai salah satu tools dalam Mobile Trading :
Strenghts : Innovative, Brand Awareness, Quality, High Tech.
Kekuatan iPhone jika diimplementasikan dalam Mobile Trading antara lain memiliki Brand yang tinggi, menjadi life style bagi kalangan atass, memiliki kualitas yang tinggi dari sisi multimedia
Weakness : High-End Consumer, Limited Application, Can’t update via internet.
Kelemahannya antara lain (1)konsumen dari iPhone adalah kalangan atas, hal ini menjadi kelemahan karena tidak semua klien adalah kalangan atas, banyak kalangan menengah yang berinvestasi di saham; (2) Terbatasnya aplikasi yang dapat di install atau diimplementasikan pada iPhone menjadi kesulitan dalam pengembangan Mobile Trading karena membutuhkan birokrasi yang complicated jika ingin dikembangkan secara legal; (3) Tidak dapatnya iPhone melakukan update via internet juga menjadikan kelemahan karena Mobile Trading diterapkan agar klien dapat mengakses dimana saja tanpa harus melalui PC.
Opportunities : Upgradeable, Increasing Demand and Expansion to a new segmen target, Partnership.
Kesempatan yang dapat diraih oleh iPhone adalah dengan meluaskan kesempatan kepada user untuk melakukan upgrade tanpa harus terikat dengan applikasi asal dan berekspansi ke segment target baru yang lebih luas.
Threats : Cheap Smart Phone, Difficulty Asian market.
Ancaman yang datang jika menggunakan iPhone adalah tergerusnya pasar iPhone oleh smart phone yang lebih murah yang dapat mengakibatkan berkurangnya peminat iPhone di pasar Asia.
Android
Strenghts : Application Freedom, Google Support, All Level Consumer
Weakness : Multimedia, Security
Opportunities : Developing Country Market, New Kind device like eBook reader, Tablet.
Threats : iPhone
Setelah melihat pendekatan SWOT analysis terhadap keduanya, saya memiliki pendapat bahwa untuk memenuhi tujuan dari bisnis sekuritas maka sebaiknya menerapkan Mobile Trading untuk kedua jenis smart phone tersebut. Alasannya : (1) segment untuk sekuritas adalah semua level, terlepas dari kalangan atas yang memberikan banyak transaksi namun kalangan menengah pun memiliki minat untuk bermain saham. (2) Tidak semua klien, walaupun kalangan atas, berminat terhadap iPhone.