Menilai kualitas dari sebuah website

Mengutip sebuah kalimat dari Grigoroudis et al (2008), Kualitas sebuah website memiliki peranan penting bagi sebuah perusahaan yang telah menerapkan strategi e-commerce sebagai salah satu strategi bisnisnya karena website menjadi pintu utama yang menghubungkan antara customer dengan perusahaan.
Apa jadinya jika sebuah website tidak dibangun dengan kualitas tinggi? Apa yang akan terjadi jika sebuah website tidak dikelola secara rutin? Dengan informasi yang tidak akurat, tidak up-to-date, design yang kurang menarik, dan banyaknya bugs mungkin akan membuat customer pindah ke website lain. Untuk itulah dalam membangun sebuah website haruslah berkualitas agar dapat menarik para customernya.
Dalam membangun sebuah website yang berkualitas, ada beberapa faktor atau aspek yang harus diperhatikan. Menurut Grigoroudis et al, aspek tersebut antara lain :

1. Content
Aspek pertama yang dapat menentukan kualitas sebuah website adalah Content. Content yang dimaksud disini adalah berhubungan dengan respon dari sebuah website untuk memenuhi permintaan pengguna dan kepercayaan terhadap informasi yang disajikan, dimana informasi tersebut diuraikan ke dalam beberapa dimensi seperti utilitas konten, integrasi konten, kelengkapan informasi, spesialisasi subjek, dan kredibilitas isi.
Seorang user atau konsumen akan lebih tertarik apabila content yang disajikan oleh sebuah website telah sesuai dengan keinginannya, dimana pada umumnya setiap user atau konsumen menginginkan informasi yang lengkap, terpercaya dan berkualitas, yang dapat membantu konsumen dalam melakukan pemilihan dan pembelian sebuah produk

2. Personalization
Aspek penilaian selanjutnya adalah personalization. Personalisasi yang dimaksud disini adalah sejauh mana user atau konsumen yang mengakses sebuah website dalam memodifikasi atau menyesuaikan tampilan ataupun isi dari website tersebut dengan keinginan dari user. Penyesuaian yang dimaksud di atas dapat diilustrasikan seperti ketika seorang user ingin melihat sebuah laptop dengan spesifikasi yang diinginkan, contohnya laptop dengan spesifikasi processor quad core, maka user tersebut dapat dengan mudah menampilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi tersebut.

3. Navigation
Aspek Navigation mencerminkan dukungan yang diberikan kepada user ketika sedang beraktifitas di dalam website, sejauh mana website dapat memberikan kemudahan kepada user dalam melakukan aktifitas dalam website tersebut, dan seberapa efektif tools yang disajikan tersebut dapat membantu user.

4. Structure and Design
Aspek ini mencakup kecepatan, technical integrity, real time information, software requirements, dan browser capability.

5. Appearance and Multimedia
Sudah bukan menjadi rahasia lagi apabila sebuah website pertama kali akan dinilai dari sisi tampilan karena hal ini memang menjadi kunci awal dari sebuah website dalam menarik para pengguna internet agar mereka mau memasuki website tersebut. Maka dari itu aspek terakhir yang dapat menilai kualitas dari sebuah website adalah Appearance and Multimedia.
Aspek ini meliputi tampilan dari sebuah website dengan memberi penekanan dari sisi seni dan multimedia artifacts. Mencakup representasi grafis, keberadaan dan kegunaan gambar, suara serta video yang terdapat dalam sebuah website baik berfungsi sebagai tampilan ataupun berfungsi sebagai penambah informasi.

Referensi : Grigoroudis, E., Litos, C., Moustakis, V.A., Politis, Y. & Tsironis, L., 2008. The assessment of user-perceived web quality: Application of a satisfaction benchmarking approach. European Journal of Operational Research, 187 (2008), pp. 1346-1357

This entry was posted in Knowledge Sharing and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *