SOA Is Dead

Anna Thomas Manes, Vice President and Research Director Burton Group, dalam blognya mengungkapan bahwa Service Oriented Architecture (SOA) akan mati. Anna menuturkan SOA telah mati sejak tanggal 1 Januari 2009. SOA dinilai sebagai percobaan yang gagal dalam dunia IT, setidak-tidaknya pada kebanyakan perusahaan. SOA seharusnya dapat mengurangi biaya dan meningkatkan kemampuan dalam skala besar. Terkecuali pada situasi yang rumit, SOA telah gagal merealisasikan keuntungan yang dijanjikan. Setelah mengeluarkan jutaan dollar untuk investasi, sistem IT tidak menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Pada beberapa perusahaan terjadi hal yang lebih buruk antara lain : biaya bertambah besar, proyek memakan waktu lama, dan sistem menjadi mudah daripada sebelumnya.
Kematian SOA adalah kejadian yang tragis bagi dunia IT. Perusahaan harus kerja keras untuk membuat arsitektur perbaikan aplikasi sistem mereka. SOA bukan sebatas tentang memgembangkan teknologi baru dan membangun interface service untuk aplikasi yang ada tetapi memerlukan rancangan ulang dari aplikasi portofolio. Dan memerlukan suatu pergeseran besar dalam cara mengoperasikan IT. Dalam setiap kisah sukses, SOA hanya salah satu aspek transformasi usaha.

Chris Turner, CTO, Unilever mengatakan dalam http://www.i-cio.com/blog/june-2009/is-soa-dead-part-2, “Vendors sering tidak menyadari bahwa untuk biaya dan upaya untuk upgrade adalah kolosal”. Chris menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat dari Anna Thomas Manes bahwa SOA adalah suatu hadiah yang sangat besar. Menurutnya jika kita berbicara tentang service adalah bagian yang kritikal dari sebuah arsitektur bisnis yang berorientasi layanan, ini adalah kasus yang berbeda untuk menerangkan sebuah SOA yang murni. Dalam pengertian, Unilever adalah semua tentang orientasi service, apakah ini mengintegrasi secara keseluruhan lingkup BPO atau membeli sebuah SaaS yang baru untuk mendukung proses yang spesifik. Chris mengatakan bahwa dia tetap percaya pada visi asli dari SOA. Bagi Unilever, menggunakan paket dari supplier berarti mereka mengirimkan alat – alat yang mendasari masalah yang kompleks, seperti re-usable dan bagian – bagian kecil. Jika kita melihat beberapa daerah memutar keluar penjualan melalui lingkungan CRM, ini berarti informasi yang kita butuhkan ketika sudah ada panggilan dari konsumen.

Dalam http://blogs.progress.com/soa_infrastructure/2009/01/goodbye-soa-we-hardly-knew-you.html, Dan Foody mengatakan setuju dengan pernyataan Anne Thomas Manes yang menilai SOA telah mati dan juga setuju bahwa dibutuhkan layanan / service yang lebih untuk berkembang. Dan Foody menuturkan bahwa SOA lebih ke arah teknis dan transformasi arsitektur, namun hal ini tidak dapat bertahan tanpa fokus terlebih dahulu pada perusahaan dan transformasi budaya dalam service delivery dan service-oriented IT. SOA akan mati pada tahun 2009 karena pendekatan arsitektur secara perspektif akan gagal tanpa mengubah perusahaan anda. Sebelum SOA yang anda miliki berhasil, anda harus menyelesaikan bagian dibawahnya.

Menurut saya pernyataan dari Anne Thomas Manes tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima. Jika ada perusahaan yang mengeluh karena setelah mengeluarkan biaya yang besar untuk investasi SOA tetapi hasilnya tidak maksimal dan sistem yang dihasilkan tidak berbeda jauh tanpa SOA maka perlu dipertanyakan apakah mereka sudah benar – benar merencanakan segala sesuatunya secara matang dan apakah komponen – komponen SOA yang harus ada tersebut sudah di rancang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karena untuk mengubah sebuah proses bisnis sangatlah tidak mudah, diperlukan perencanaan yang matang baik segi materi maupun sistem. Anne melupakan satu hal dimana untuk mengembangkan suatu bisnis dibutuhkan biaya dan usaha yang lebih, dan hal ini dibutuhkan perencanaan yang matang dimana ketika kita mengeluarkan biaya yang lebih untuk perkembangan suatu bisnis maka kita harus memperhitungkan profit yang akan kita dapatkan.
Menurut pendapat saya, sebagai yang orang yang belum sepenuhnya mendalami IT, SOA merupakan inovasi baru pada saat ini. Dengan melihat produk – produk yang dihasilkan seperti Oracle WebLogic Suite 11g, dapat mengurangi biaya yang terkait dengan diagnosa, konfigurasi, dan pengembangan pada server produksi, yang dioptimalkan untuk menyampaikan proses yang lebih sedikit pada server.
Untuk saat ini SOA belum dapat dikatakan mati karena menurut saya SOA telah berjalan sesuai dengan tujuannya yaitu mengubah proses bisnis dengan cepat sesuai dengan kebutuhan, untuk masalah biaya saya rasa wajar dalam sebuah investasi dibutuhkan biaya yang besar karena untuk memperoleh hasil yang besar maka diperlukan pengorbanan yang besar pula. Namun untuk beberapa waktu mendatang akan dibutuhkan inovasi yang baru dan lebih daripada SOA, yang dapat menyesuaikan perubahan dengan cepat dengan biaya yang dapat diminimalisasikan lagi.

This entry was posted in My Article. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *